Dua Diantara Ribuan Korban Penculikan Dan Adopsi Diduga Ilegal Yang Dilakukan Warga Negara Belanda Minta Bantuan Gubernur Jabar
Purwakarta, Hadejabarnews.com VAN VALEN (ANA) Dan OUDKERK POOL (INDRA JAYA LAKSANA) Dua di antara warga neraga Indonesia yang menjadi korban penculikan dan korban Adopsi Ilegal, Selasa 6/4/2025
Kronologinya ANA warga bogor usia 2,5 tahun salah satu anak perempuan yang di adopsi Ilegal warga negara Belanda.
Seiring berjalannya waktu di usia 12 tahun ANA diberitahukan warga Belanda dan ditujukan Surat adopsi bahwa dirinya adalah asli orang Indonesia dan di adopsi keluarga warga negara Belanda.
Pada usia 40 tahunan ANA kembali ke Indonesia untuk mencari keluarganya. dalam pencarian keluarganya ANA dipertemukan dengan saudara saudara dari ibu kandungnya hingga melakukan tes DNA untuk memastikan bahwa ANA adalah benar saudaranya dari Bogor.
Hasil tes DNA ANA positif adalah bagian dari keluarga yang sekarang sudah bertemu, karena ANA warga negara Indonesia dan hasil tes DNA dinyatakan positif ANA meminta akan kembali hidup di Indonesia dan meminta bantuan kepada pemerintah provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Indra laki laki asal bandung yang diduga menjadi korban penculikan anak balita pada tahun 1983 oleh seorang laki laki paru baya warga negara asing hingga indra di bawa terbang ke Belanda untuk dijadikan sebagai anak angkatnya.
Kronologi indra lebih menyakitkan sejak indra diurus di Belanda indra tidak dapat perlakuan yang semestinya seorang ayah ke anak kemudian indra di beritahukan ayah angkatnya dibelanda bahwa dirinya adalah warga negara Indonesia yang dibawa ke Belanda sejak tahun 1983 silam.
Indra pun kembali ke Indonesia untuk mencari keluarganya yang ada di Indonesia dalam pencarian keluarganya indra telah dipertemukan dengan saudara saudara yang ada di Indonesia, meskipun orang tua indra sudah meninggal namun keluarga indra masih ada yang mengakui hasil dari tes DNA dan semuanya positif.
Kini indra ingin kembali ke Indonesia karena dirinya merasa asli orang Indonesia sementara keluarga yang di Belandanya kini sudah tiada atau meninggal.
Kedua Korban Penculikan Dan Adopsi ini setiap tahun bulak balik Belanda Indonesia dan sudah menghabiskan banyak uang untuk biaya transportasi dan perpanjangan visa.
Kini kedua Korban Penculikan Dan Adopsi ini meminta tolong kepada pemerintah daerah provinsi Jawa Barat (Kang Dedi Mulyadi) didepan awak media Hade Jabar ANA dan Indra serta didampingi tim pengaraca MAYOR TNI CHK PURN MARWAN ISWANDI SH MH. Memohon agar pemerintah provinsi Jawa Barat hadir dan memberikan bantuan kepada kedua korban dan kami sebagai tim advokasi akan akan terus mengawal hingga tuntas. Pungkasnya (Hadered)