PJ Bupati Hati Hati, Adanya Kebobrokan Di Tata Kelola Pemerintahan Subang.
Subang Hadejabarnews.com Keberhasilan BKAD subang sudah melakukan instrumen tata kelola keuangan dan penataan aset hingga bisa terjadi WTP lima kali berturut-turut Dikepemimpinan H.Ruhimat. Selasa 2/1/2024

Komunitas kopi Item Pram,” menilai Tata kelola keuangan dan tata kelola penataan aset ini sudah menjadi instrumen keberhasilannya BKAD Kab Subang. Kenapa devisit kita masih bisa berjalan , itu bentuk kepiawaian instrumen BKAD yang mempunyai integritas yang baik, Sedangkan yang sedang kita soroti sekarang salah satu Badan Pendapatan Daerah ( BAPENDA ) yang sudah jelas bokbrok selama ini tidak tersentuh oleh siapapun. Kebobrokan itu jelas yang sekarang terjadi di BAPENDA saja soal pengadaan barang dan jasa yang nilainya kecil itu ada kelebihan pengadaan pada tahun 2022 itu salah satu contohnya.

Pram,” Pun Menyoroti Adanya Kebobrokan ini dengan cara penyegaran biar pendapatannya signifikan, contoh misalnya BKAD ke BAPENDA, BAPENDA ke BKAD. disuit strukturalnya, Walau bagaimanapun juga PJ Bupati sekarang ini membawa Nama Kemendagri dan PJ Bupati Subang akan hancur akibat dari ketidak piawaiannya BAPENDA yang dinilai bokbrok dalam tata kelola pendapatan, makanya PJ Bupati Subang harus hati hati, artinya PJ harus segera merestrukturisasi orang orang BAPENDA Bahkan Sampai TPP pun tersendat karena tidak pandai nya Badan Pendapatan Daerah untuk Mengelola pendapatan. ujarnya.

Pram,” Juga Menambahkan Bukan hanya satu OPD PUPR kenapa telat kenapa lambat, kenapa OPD PUPR tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus tahun 2023, sedangkan lima kali berturut-turut kita WTP, dan DID nya harusnya bertambah otomatis pula DAK pun harus bertambah minimalnya ada, kenapa di OPD PUPR tidak ada tahun ini. Artinya OPD PUPR ada keterlambatan dalam penyerapan anggaran pada tahun 2022 atau memang ada temuan BPK sehingga tahun berjalan tahun Kedepan DAK tidak dapat berarti OPD PUPR pun harus di restrukturisasi. tambahnya

Selain Itu Pram,” juga mengkritisi IRDA nya harus berintegritas baik, bener bahwa lulusan STPDN itu harus mencetak alumninya untuk menjadi para pemimpin di Pemerintahan Daerah bukan hanya Disubang melainkan diseluruh Indonesia, tapi jangan Kontra produktif tatkala ada almamater tersandung indikasi sebuah permasalahan, IRDA disini sebagai auditor hanya menjadi penyelamatan almamaternya saja. Kondusifitas lebih diutamakan penelitian pertajamanya terhadap permasalahan diindahkan
Bagaimana juga PJ Bupati tidak berdiri sendiri, satu tahun itu memang tidak cukup untuk memimpin tapi satu tahun pun bukan untuk menjadi alat politik tapi harus memberikan kontribusinya terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, saya yakin PJ Bupati responsifnya sangat bagus baru berapa hari saja di Subang beliau sudah merespon permasalahan yang ada Pemerintahan dan saya yakin PJ Bupati akan melakukan sesuatu yang signifikan untuk Subang diantaranya merestrukturisasi dengan rotasi mutasi OPD karena itu diwenangkan dan dibolehkan. Pungkasnya
HadeRed